MENGAPA UMAT ISLAM DIPECAH BELAH?
Oleh Teuku Zulkhairi Kekhalifahan Islam Turki Usmani memimpin hampir dari setengah usia perjalanan peradaban umat Islam kalau kita ...
https://jalanpertengahan.blogspot.com/2016/05/mengapa-umat-islam-dipecah-belah.html
Oleh Teuku Zulkhairi
Kekhalifahan Islam
Turki Usmani memimpin hampir dari setengah usia perjalanan peradaban umat Islam
kalau kita hitung sejak dari periode Hijrah Nabi Muhammad Saw.
Ya, Turki Usmani
memimpin peradaban dunia mencapai 500 tahun (5 abad) sebelum kejatuhannya pada
tahun 1923 lalu (1 abad lalu). Tentu saja, usia 5 abad adalah sebuah periode
kepemimpin dunia terlama dalam sejarah kekuasaan bangsa-bangsa dunia.
Bandingkan dengan
Amerika Serikat/Israel/Barat, pemimpin saat ini yang usia kepemimpinannya atas
dunia baru mencapai 1 abad, namun diprediksi sudah berada di ambang kehancuran.
Tapi anehnya, kajian
sejarah kita tentang Turki Usmani sangat minim. Di lembaga pendidikan kita
kajian sejarah Islam umumnya hanya sampai pada Sirah Nabawiyah saja. Apakah ini
karena kebetulan, atau barangkali ada rekayasa sejarah oleh para penjajah
supaya kita melupakan kebesaran dan keagungan peradaban kita di masa lalu ?
Saat Prancis di bawah
Napoleon Bonaparte memasuki Mesir (1212 H/1798 M) dengan membawa para tentara,
intelektual dan misionarisnya, dengan tujuan melanjutkan ekspedisi salibis di
Mesir yang saat itu merupakan wilayah Kekhalifahan Islam Turki Usmani.
Mengetahui hal ini,
Sang Khalifah umat Islam saat itu, Sultan Salim III di Istanbul tidak tinggal
diam meskipun menyadari posisi Khilafah yang sudah mulai lemah.
Seruan jihad melawan
Perancis dideklarasikan. Umat Islam berbagai negara, termasuk tentara Usmani
dengan penuh semangat dan gegap gempita keluar menuju Mesir untuk mengusir
Perancis dari bumi para ambia tersebut.
Para ulama Al-Azhar
memimpin Jihad melawan Perancis. Meskipun Perancis yang dibantu Kristen Qibti
lokal Mesir berhasil membunuh banyak umat Islam dan merusak banyak kota,
termasuk menembakkan meriamnya ke Univ. AL-Azhar, namun akhirnya mereka bisa
diusir.
Memang, di sisi lain
penjajahan Perancis ini memiliki dampak jangka panjang bagi Mesir khususnya dan
umat umumnnya karena Perancis yang didukung Freemason dianggap berhasil
menancapkan ideologi mereka di Mesir pada saat itu sehingga umat Islam terlena
pada peradaban Barat.
Sebelum keluar dari
Mesir, Perancis yanng didukung para intelektual dan Missionaris yang dibawanya
dari Perancis berhasil menancapkan hukum positif buatan mereka yang
bertentangan dengan syari'at Islam. Menurut penulis buku ini, ini merupakan
satu keberhasilan mereka saat itu yang mampu membuka jalan untuk menikam Islam
dengan senjata beracunnya.
Selain telah menjaga
Mesir waktu itu meskipun berujung pada wafatnya Sultan Salim III, Turki Usmani
sebelumnya juga telah menjaga banyak wilayah umat Islam di Timur dan Barat dari
gangguan para musuh Islam. Negara-negara yang berada di wilayah Turki Usmani
membentang dari Eropa, hingga ke Afrika dan Asia, termasuk wilayah Nusantara
dan Aceh.
Itulah bukti kebutuhan
umat Islam terhadap pemersatu umat seperti yang dilakukan Kekhalifahan Islam
Turki Usmani dahulu.
Oleh sebab itu,
catatan sejarah ini bisa mengajarkan kita untuk memahami mengapa usaha
persatuan umat Islam selalu dihadang, mengapa selalu ada fitnah keji untuk
kekhalifahan Islam, mengapa umat Islam selalu dipecah belah (devide et ampera),
dan mengapa mesjid dikacaukan karena memang persatuan umat Islam selalu diawali
di Mesjid.
Ya, karena persatuan
adalah kekuatan umat Islam yang bisa menghentikan hegemoni peradaban dunia saat
ini yang menindas umat Islam. Dan sejarah kebesaran Turki Usmani adalah sejarah
yang memilukan bagi peradaban kafir dan kemusyrikan.
Tapi Allah telah
menjanjikan, dunia ini akan diwariskanNya kepada hamba-hambaNya yang beriman.
Itu artinya, insya Allah umat Islam pasti akan kembali memimpin peradaban
dunia.
Dan ini merupakan
janji Allah kepada para hamba-Nya , sebagaimana firman-Nya :
وَعَدَ اللَّهُ
الَّذِينَ آمَنُوا مِنكُمْ وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ لَيَسْتَخْلِفَنَّهُم فِي
الْأَرْضِ كَمَا اسْتَخْلَفَ الَّذِينَ مِن قَبْلِهِمْ وَلَيُمَكِّنَنَّ لَهُمْ
دِينَهُمُ الَّذِي ارْتَضَى لَهُمْ وَلَيُبَدِّلَنَّهُم مِّن بَعْدِ خَوْفِهِمْ
أَمْنًا يَعْبُدُونَنِي لَا يُشْرِكُونَ بِي شَيْئًا
“ Dan Allah telah berjanji kepada
orang-orang yang beriman di antara kamu dan mengerjakan amal-amal yang saleh
bahwa Dia sungguh- sungguh akan menjadikan mereka berkuasa di muka bumi,
sebagaimana Dia telah menjadikan orang-orang sebelum mereka berkuasa, dan
sungguh Dia akan meneguhkan bagi mereka agama yang telah diridhai-Nya untuk
mereka, dan Dia benar-benar akan menukar (keadaan) mereka, sesudah mereka dalam
ketakutan menjadi aman sentausa. Mereka tetap menyembah-Ku dengan tiada
mempersekutukan sesuatu apapun dengan Aku “ ( Qs An- Nur : 55 ) .