Sejarah Hidup Teuku Zulkhairi
Nama lengkap saya Teuku Zulkhairi bin Hamzah. Saya dilahirkan pada tanggal 15 Agustus 1985 di Desa Leupee Kec.Matangkuli, Kabupaten ...
https://jalanpertengahan.blogspot.com/2011/03/profil-penulis.html
Nama lengkap saya Teuku Zulkhairi bin Hamzah. Saya dilahirkan pada tanggal 15
Agustus 1985 di Desa Leupee Kec.Matangkuli, Kabupaten Aceh Utara dari pasangan
T.Hamzah dan Ainol Mardhiah. Menempuh pendidikan dasar di SDN Alue Bungkoh Aceh
Utara sambil nyantri di Dayah Kafilul Yatim, tamat tahun 1999.
Tamat SD kemudian menempuh
pendidikan agama dengan magang di Dayah Babussalam Putra Matangkuli [yang
dipimpin Waled Tgk.H. Sirajuddin Hanafi] selama 6 tahun setelah sebelumnya sempat belajar di
Dayah Darul Huda Desa Meuria. Selama di Dayah Babussalam ini, paginya saya juga
menempuh pendidikan umum di SLTPN1 Matangkuli dan tamat tahun 2002. Selama belajar
di sekolah SLTP, paginya berangkat dari dayah ke sekolah penuh dengan tantangan
dan tekanan, karena saat itu sangat sedikit santri yang belajar di sekolah umum
di luar dayah. Hanya beberapa saja.
Cita-cita ke Mesir sejak SLTP
Tamat SLTP, tetap sabar
belajar di dayah, saya melanjutkan ke SMA Matangkuli setelah sebelumnya gagal
mendaftar ke Ruhul Islam Anak Bangsa [RIAB], Banda Aceh meskipun Ibu saya sudah
“pade lam eumpang”. Saat itu, saya
ingin masuk ke RIAB mengikuti jejak kak Cut Linda Marheini yang berhasil kuliah
sampai ke Al-Azhar Mesir.
Karena obsesi agar kelak
bisa kuliah ke Timur Tengah, saat kelas 3 di SMA, akhirnya saya minta pindah ke
MAN Matangkuli dengan target mendapatkan ijazah Aliyah agar bisa kuliah ke Mesir
(kabarnya kuliah sarjana ke Mesir harus dengan ijazah MAN). Target pertama
mendapatkan ijazah aliyah berhasil karena pada tahun 2005 lulus dari MAN. Namun
target kedua ‘gagal’, karena dana untuk pengurusan keberangkatan ke Mesir tidak
mencukupi.
Setelah gagal ke Mesir,
kemudian mendapat tawaran kuliah ke Ma’had An-Nu’aimy Jakarta dan kuliah disini
selama 3 tahun dan menyelesaikan tugas akhir dengan judul “al-Khitbah Hududuha wa Dhawabituha”. An-Nu’aimy adalah Sebuah Ma’had yang menerapkan metode
pembelajaran Timur Tengah [Mesir] dimana dosen-dosennya terdiri dari alumnus
dalam negeri dan Timur Tengah seperti Mesir dan lain-lain. Jadi, meski gagal
kuliah ke Mesir namun ternyata Ma’had ini bisa membuat penulis melupakan
cita-cita kuliah ke Mesir sejenak. Selama
di Ma’had ini, penulis juga kuliah S1 di STAIQ Depok dan selesai pada pertengahan
tahun 2009 dengan skripsi berjudul: “Pembentukan
Karakter Takwa dalam Al-Qur’an”.
Kembali mengajar di Dayah Babussalam
Pulang dari Jakarta
kemudian kembali ke Dayah Babussalam Matangkuli Aceh Utara untuk mengajar
selama satu tahun. Setelah itu, pada
tahun 2010 saya melanjutkan studi Pasca Sarjana jurusan Pendidikan Islam di
IAIN Ar-Raniry sambil menetap dan mengajar mata pelajaran Ulumul Qur’a, Ulumul
Hadis dan Tarikh Tasyri’ di Dayah Darul Ihsan Tgk.H.Hasan Kruengkalee Desa Siem
Darussalam-Aceh Besar. Selesai di Pascasarjana IAIN Ar-Raniry pada tahun 2012
setelah sebelumnya lulus PNS pada tahun 2010 [TMT awal 2011].
Cita-cita menjadi Wartawan
Sejak SLTP bercita-cita
ingin menjadi wartawan dan bertekad ingin menggeluti dunia kepenulisan. Namun,
cita-cita menjadi wartawan professional belum juga terkabulkan hingga saat ini.
Pernah hampir menjadi wartawan Aceh Independen setelah berkomunikasi via email,
namun akhirnya gagal.
Mengikuti beberapa kali training
kepenulisan media nasional dan media local. Para pembimbing antara lain bang Ampuh
Devayan, Azwani Awi dari Serambi Indonesia dan Said Kamaruzzaman dari Kontras.
Menulis Artikel
Sejak kelas 1 SMU mulai
mengirim artikel ke beberapa media massa, khususnya Serambi Indonesia dan
Majalah Nida Al-Islam terbitan MPU Aceh Utara. Namun tidak pernah dimuat. Artikel
pertama dimuat di Harian Aceh Independen pada tahun 2008. Kemudian artikel lain
menyusul dimuat di Harian Aceh pada tahun yang sama. Pada tahun yang sama juga,
opini berjudul: “Mencari Pemimpin” dimuat di Harian Serambi Indonesia setelah
sebelumnya pernah gagal entah berapa kali.
Tahun-tahun selanjutnya,
selain Harian Serambi Indonesia, artikel penulis juga dimuat di beberapa media
lainnya, seperti Tabloid Kontras, Majalah Badan Pembinaan Pendidikan Dayah,
Buletin Peunawa, web The Aceh Institute, Tabloid Tabangun Aceh, Tabloid Gema
Baiturrahman.
Setelah itu, tahun-tahun
berikutnya, artikel penulis kemudian juga dimuat di berbagai Media Nasional, seperti
Harian Republika, Media Indonesia, Harian Analisa, Harian Waspada, Detiknews.com.
Hidayatullah.com dan sebagainya.
Sebagian dari kumpulan artikel
itu kemudian pada tahun 2011 dibukukan dalam buku berjudul “Catatan Santri Aceh”
yang diterbitkan Bandar Publishi bekerjasama dengan Ikatan penulis Santri Aceh.
Catatan itu dibukukan dengan maksud untuk mengenang kembali pemikiran masa
lalu, meski sejak saat itu disadari begitu banyak kekurangan.
Prestasi
Pernah 3 kali menjadi
juara 1 pada perlombaan pidato antar Kabilah semasa mondok di Dayah. Pernah menjadi
Juara 3 lomba baca puisi antar SMA se-Aceh Utara pada tahun 2003. Meraih juara
1 lomba pidato dan juara 2 Cerdas Cermat antar MAN se-Aceh Utara yang
diselenggarakan oleh Departemen Agama(Depag) Aceh Utara pada awal tahun 2005.
Meraih juara 3 dalam
sayembara menulis karya Ilmiah yang diselenggarakan oleh BKKBN Propinsi Aceh
pada tahun 2010. Pernah juga meraih juara 3 lomba menulis karya ilmiah di Badan
Pembinaan Pendidikan Dayah. Juara 3 lomba menulis yang diselenggarakan Forum
Lingkar Pena [FLP] Aceh. Saat profil ini diedit, baru saja pengumuman lomba
menulis yang diselenggarakan oleh Sekolah Jurnalisme Indonesia [SJI] –
Persatuan Wartawan Indonesia [PWI] Aceh - dan UPTD
Seuramoe Aceh. Tulisan saya berjudul: “Kembalinya Wajah Peradaban Islam
di Aceh” terpilih sebagai
juara harapan I, Alhamdulillah.
Mengisi berbagai pelatih
dan seminar. Sempat mengisi seminar Internasional yang diselenggarakan Pemko
Lhokseumawe dan Islamic Center pada tahun 2013.
Di dunia perbukuan, menjadi
editor buku “Suara rakyat Aceh” yang
diterbitkan GAMNA. Dan buku “Peran Dayah Menjawab Problematika Bangsa” yang sebentar
lagi insya Allah akan diterbitkan IPSA-Nourhas Publishing.
Organisasi
Di dunia organisasi,
pernah menjabat sebagai ketua OSIS SMA N1 Matangkuli. Wakil ketua Ikatan
Penulis Santri Aceh(IPSA). Ketua Senat Mahasiswa Pasca Sarjana IAIN Ar-Raniry
periode 2010-2011. Hingga saat ini aktif sebagai ketua Departemen Riset dan
Pengembangan Organisasi di Rabithah Thaliban Aceh(RTA). Anggota Tim Kajian di
Litbang Himpunan Ulama Dayah Aceh [HUDA].
Pertengahan tahun 2015
lalu, teman-teman meminta saya menjadi Direktur Aceh Forum for Study of Islamic Civilization [AFISC], sebuah
lembaga yang telah aktif sejak tahun 2009 dan kemudian vakum. Saya bersedia
mengabdi di lembaga ini karena misi peradaban Islam lembaga ini yang sesuai
dengan misi saya juga.
Awal agustus 2015, Dr
Bustami Usman meminta saya untuk masuk dalam stuktur pengurus wilayah [PW] Badan
Kordinasi Muballigh Indonesia [BAKOMUBIN] sebagai Sekretaris Jenderal dimana Dr
Bustami sebagai ketuanya. Beliau sebagai ketua setelah ditunjuk peserta rapat
dan juga berdasarkan mandate dari pengurus pusat. Berat hati menerima amanah
ini karena pribadi saya yang masih labil dan masih belum begitu bijaksana. Namun,
saya akan berjuang menjadi semakin baik insya Allah.
Pekerjaan
Sejak tahun 2011 menjadi
PNS di Kankemenag Bireuen. Awal 2013 dipindah ke Kantor Wilayah Kementerian Prov.
Aceh di Bidang Pondok Pesantren sembari mengajar sebagai dosen “tamu” di
Fakultas Tarbiyah UIN Ar-Raniry Banda Aceh.
Keluarga tercinta
Menikah dengan Amna
Maulina pada tanggal 27 Mai 2010. Pada tanggal 4 Maret 2011 dikarunia oleh
Allah seorang “jundi” yang kami beri nama T.Muhammad Erbakan. Tahun 2012
kembali diberi amanah oleh Allah dengan lahir anak kedua yang kami beri nama
Cut Nurul ‘Izzah. Dan tahun 2014, kembali Allah beri amanah dengan kelahiran
anak ketiga kami yang kami berinama T. Muhammad Erdogan. Do’akan keluarga kami
Samara dunia dan akhirat ya…
Penulis dapat dihubungi
di abu.erbakan@gmail.com atau khairipanglima@gmail.com dan No Hp
085214368848.
Darussalam,
15 Agustus 2015