Studi Islam di Barat, Berupaya Menghilangkan Otoritas Ulama?

foto: FB Mustafa Husen Woyla Oleh Teuku Zulkhairi - Sebuah Catatan di Facebook Alhamdulillah, selesai mengajar tadi, meski belu...


foto: FB Mustafa Husen Woyla

Oleh Teuku Zulkhairi - Sebuah Catatan di Facebook

Alhamdulillah, selesai mengajar tadi, meski belum sarapan pagi saya sempatkan diri menghadiri Dialog "Membincangkan Studi Islam di Barat" yang keseluruhan pematerinya adlh alumnus Islamic Studies (Studi Islam di Barat), plus Prof Leon Buskens dari Pusat Studi Islam Belanda (NISIS). Itu karena saya suka dengan dialog, apalagi dialog yang ada "warna-warni"nya.

Sepenuh hormat kepada semua pemateri krn mereka juga adalah guru saya, tapi mengapa panitia tidak menghadirkan satu orang pemateri pun dari yang kontra (pembanding) sebagaimana dialog yang dibuat mahasiswa di Ushuluddin kemaren?

Apakah ini kemunduran intelektual saat dimana kita telah "takut" dengan perbedaan ? Tidak kasihan kah kita kepada para mahasiswa yang seharusnya mereka diberikan informasi yang berimbang? hehehe

Saya menyimak pemaparan Prof Leon Buskens yang disarikan oleh moderator. Salah satunya, Prof ini mengaku kagum dengan Islam karena kebenaran dalam Islam itu disebutnya sebagai absolut milik Tuhan, manusia tidak punya hak mengatakan yang mana yang benar dan yang mana yang salah... Ia beralasan, di akhir tulisan para ulama selalu ditulis "wallahu a'lam bishshawab" yang berarti "hanya Allah yang paling tahu dengan kebenaran.

Sejujurnya, ini adalah kalimat indah tapi sepenuhnya adalah "racun". Ini kalimat yang dilandasi oleh upaya untuk menghilangkan otoritas para ulama yang disebut dalam hadis sebagai "Pewaris para Nabi"..

Jika ulama tidak diberikan otoritas untuk menyampaikan yang benar dan yang salah, lalu apa fungsinya Alquran dan Hadis? Selanjutnya, bagaimana wujud ajaran Islam di atas permukaan bumi? Pastilah umat Islam akan kacau balau persis di era Yunani kuno saat mereka dilandasi kebingungan dahsyat karena sulit membedakan yg mana yang benar dan yang mana yang salah karena belum diturunkannya kitab suci kepada mereka saat itu..

Jadi, jika begini pemikiran guru besar Studi Islam di Belanda, apakah layak kita belajar Islam kepada mereka dan meninggalkan para ulama kita yang lebih paham dan lebih patut memberikan penjelasan tentang Islam?

So, dengan realitas ini, masukan saya, sesegera mungkin IKAT harus menyelenggarakan dialog tentang "BELAJAR ISLAM PADA YANG PAHAM ISLAM", saya tidak katakan Belajar Islam ke Timur Tengah karena Timur Tengah sendiri juga dipenuhi pemimpin zalim...

Terus, apakah saya benci Barat? ya, saya benci Barat dalam konteks keterlibatan mereka dalam penjajahan atas dunia Islam. Bukan kepada umat manusia yang ada di Barat, apalagi kepada Barat sebagai negara-negara yang tidak lain adalah ciptaan Allah Swt juga.

Kendati demikian, saya juga percaya, Islam memiliki masa depan yang cerah di Barat.

Tentu saja, masa depan cerah Islam di Barat tidak diawali oleh program Islamic studies sama sekali, tapi oleh da'i-da'i yang komitmen dalam berIslam dan senantiasa menunjukkan keindahan Islam kepada siapa saja... Karena Studi Islam di Barat hanya mengkaji Islam sebagai ilmu, bukan untuk menambah keimanan pengkajinya sebagaimana pengakuan seorang alumnus Islamic studies dalam diskusi kemaren, dimana ini berbalik total dengan paradigma Islam yang menegaskan ilmu itu untuk diamal...

By the way, kita patut apresiasi bahwa Studi Islam di Barat kini semakin hangat didiskusikan di Aceh... Bayangkan, bertahun-tahun diskusi seputar itu telah mati suri karena barangkali dianggap sebagai suatu kebenaran mutlak yang tidak pantas didiskusikan lagi. Plus, rezim yang bekuasa di negara kita sejak dahulu memberikan dukungan besar atas program Islamic studies...

Tentu saja, semua kritikan kita bertujuan baik, agar Aceh kita tidak kehilangan arah menuju masa depan.. Agar meski kita sedang "ta ceumacah lam blang utoh syeh, tapi tetap ta teupue pat ateung blang nyan".. hehe
 
Wallahu a'lam bishshwab

 

Related

Paradigma Islam 154682724995398843

Posting Komentar Default Comments

emo-but-icon
:noprob:
:smile:
:shy:
:trope:
:sneered:
:happy:
:escort:
:rapt:
:love:
:heart:
:angry:
:hate:
:sad:
:sigh:
:disappointed:
:cry:
:fear:
:surprise:
:unbelieve:
:shit:
:like:
:dislike:
:clap:
:cuff:
:fist:
:ok:
:file:
:link:
:place:
:contact:

Terbaru

Pesan Buku Klik Gambar

AMP code

Gerakan Santri Aceh

Karya Tulis

Karya Tulis
Buku

Buku Syariat Islam Membangun Peradaban

Buku Syariat Islam Membangun Peradaban
Buku

Facebook 2

Populer Setiap Saat

Popular Minggu Ini

My Facebook

Comments

item