Syaikh Mehmet Gormez, Menentang Kudeta, Penerus Syaikh Aaq Syamsuddin ?

Oleh Teuku Zulkhairi Ini adalah Syaikh Mehmet Gormez. Seorang ulama yang kini menjabat sebagai kepala Diyanet (Kementerian Agamanya...

Oleh Teuku Zulkhairi

Ini adalah Syaikh Mehmet Gormez. Seorang ulama yang kini menjabat sebagai kepala Diyanet (Kementerian Agamanya) Turki.

Saat percobaan kudeta, menurut info, ia menyeru para Muazzin untuk melakukan panggilan Azan, demi memberitahu rakyat Turki tentang ancaman yang sedang dihadapi negara berupa rongrongan terhadap negara oleh para khawarij. Alhasil, bertaut-tautan azan berkumandang dari satu mesjid ke mesjid lainnya.

Rakyat akhirnya bangun dari tidurnya, mempersembahkan kesempatan pengorbanan paling berharga dalam kehidupan mereka. Para pelaku dan pendukung kudeta dari luar negeri dikabarkan tidak menduga kekuatan mesjid ini. Dan kedok para pelaku kudeta akhirnya terbongkar, ada kekuatan kaum kuffar yang memback up proses kudeta. Sebagaimana juga dalam setiap kali kejadian kudeta terhadap pemerintahan Islamis pilihan rakyat lainnya.


Oleh sebab itu, barangkali tidak salah, jika lewat tweetnya ini, kita bisa memahami rasa cinta Syaikh Mehmet Gormez kepada jiwa dan raga anak bangsa Turki. Sekaligus dukungannya atas legalitas pemerintahan pilihan rakyat.

Realitas ini mengingatkan saya pada kisah seorang ulama 'arif billah yang pernah saya baca, yaitu Syaikh Aaq Syamsuddin. Seorang ulama yang selalu menjaga dan membimbing Sultan Muhammad Al Fatih dan imperium Turki Usmani yang dipimpinnya.

Bahkan upaya Sultan Muhammad Al Fatih menaklukkan Konstantinopel, salah satunya adalah karena mengikuti nasehat Syaikh Syamsuddin ini.

--------
Ketika tentara Al-Fatih akan menaklukkan Konstantinopel, setelah Al-Fatih berpidato dan memberikan penghormatan kepada tentaranya, maka bangkitlah Syaikh Aaq Syamsuddin dengan juga berpidato di depan mereka.

"Wahau tentara Islam, ketahuilah dan ingatlah bahwa Nabi Muhammad Saw bersabda, "Konstantinopel akan bisa ditaklukkan di tangan seorang laki-laki. Maka, orang yang memerintah disana adalah adalah sebaik-baik penguasa dan tentaranya adalah sebaik-baik tentara". Kita memohon kepada Allah Swt Yang Maha Suci dan Maha Tinggi, semoga Dia memberikan kita taufik dan mengampuni kita semuanya. Ketahuilah janganlah kalian berlaku berlebih-lebihan dari apa yang kalian dapat dari harta rampasan perang, dan janganlah kalian berlaku boros. Infakkan harta di jalan Allah yang baik untuk penduduk kota ini. Dengarkan apa yang dikatakan Sultan Kalian, dan taatilah dia dan cintailah".

Kemudian Syaikh Syamsuddin menoleh pada Sultan Al-Fatih dan berkata: " Wahai Sultanku, Kau telah menjadi tanda mata Bani Usmani. Maka jadilah engkau sebagai mujahid di jalan Allah selamanya". Lalu dia (Al-Fatih) berteriak dengan mengucapkan takbir dengan suara yang menggelegar, (Prof. Ali Muhammad Ashshalabi, dalam Bangkit dan Runtuhanya Khilafah Usamaniyah, 2011: 135).

--------

Inilah kisah tentang relasi ideal yang pernah terjalin antara ulama dan umara, yang tercatat dengan tinta emas sejarah peradaban umat Islam.

Apakah Syaikh Mehmet Gormez sedang mengikuti jejak Syaikh Aaq Syamsuddin? Semoga ia. Amiin.


Barakallah Syaikh Mehmet Gormez....

Related

Ulama 4749654104598924153

Posting Komentar Default Comments

emo-but-icon

Terbaru

Pesan Buku Klik Gambar

AMP code

Gerakan Santri Aceh

Karya Tulis

Karya Tulis
Buku

Buku Syariat Islam Membangun Peradaban

Buku Syariat Islam Membangun Peradaban
Buku

Facebook 2

Populer Setiap Saat

Popular Minggu Ini

My Facebook

Comments

item