Irwandi Mengaji Pada Ulama, Aceh Hebat Segera Terwujud
Oleh Teuku Zulkhairi Kita tidak pernah pesimis bahwa Aceh akan kembali hebat, berjaya dan berperadaban. Sebab, Allah sendiri dala...
https://jalanpertengahan.blogspot.com/2017/11/irwandi-mengaji-pada-ulama-aceh-hebat.html
Oleh
Teuku Zulkhairi
Kita tidak pernah pesimis bahwa Aceh akan kembali hebat, berjaya dan berperadaban. Sebab, Allah sendiri dalam Alquran menjanjikan bahwa dunia di akhir zaman akan diwariskankanNya kepada hamba-hambaNya yang shalih. Jadi kalau Allah sendiri memotivasi kita, lalu kenapa kita harus pesimis?
Kalau
kita kalkulasikan umur dunia, maka saat ini jelas kita sedang hidup pada fase
akhir zaman. Artinya, era Aceh menuju kejayaan sudah dekat, sebagaimana juga
negeri-negeri muslim lainnya.
Dalam
suatu riwayat dijelaskan, bahwa tegaknya dunia itu dengan empat perkara.
Ilmunya para ulama, keadilan para pemimpin, kedermawanan orang kaya dan
do'a-do'a orang fakir miskin. Artinya, posisi ulama dan umara sangat menentukan
tegaknya peradaban Islam.
Hal
ini bisa dibuktikan secara historis. Sejarah peradaban Islam di Aceh di masa
dahulu menunjukkan adanya kedekatan antara ulama dan umara (penguasa). Dan
hasilnya peradaban Aceh terkenal ke berbagai kawasan.
Dikisahkan
dalam berbagai catatan sejarah, para para Sultan Aceh di masa dahulu bahkan
juga menghadirkan para ulama untuk mengajarkan kitab-kitab di istana.
Posisi
ulama seperti Syiah Kuala dan kemudian jg Nuruddin Ar-Raniry yang diangkat
sebagai Qadhi Malikul Adil (Hakim Agung) Kerajaan Aceh Darussalam sudah cukup
menunjukkan adanya hubungan baik antara ulama dan umara dalam sejarah peradaban
Aceh.
Jadi,
jelas bahwasanya hubungan baik antara ulama dan umara sangat berperan dalam
mewujudkan kejayaan Aceh. Bagaimana pun, para pemimpin sebagai eksekutor
pemerintahan sangat membutuhkan nasehat para ulama dalam menyelenggarakan
pemerintahannya sehingga tidak diliputi awan kegelapan dan kesesatan.
Adanya
keharusan pentingnya kita mengikuti ulama juga ditegaskan oleh Rasulullah Saw
dalam satu hadisnya, bahwa saat umat Islam menjauhi para ulamanya, maka akan
ditimpakan berbagai musibah kpd mereka, seperti mati dalam keadaan tidak
beriman dan musibah-musibah berat lainnya. Na'uzubillahi min dzalik.
Oleh
sebab itu, kehadiran Gubernur Aceh Pak Irwandi Yusuf dalam pengajian Tastafi
yang diasuh Abu Mudi di Masjid Raya sangat penting untuk dipuji dan
diapresiasi.
Sebab,
jika Pak Irwandi konsisten, mk ini bukan saja ini akan membuka peluang Pak Gubernur
bisa mendekat dengan ulama, seperti yang kita harapkan, namun juga meleburkan
sekat-sekat perbedaan yang selama ini tercipta oleh dinamika dlm Pilkada Aceh
beberapa bulan lalu.
Jadi,
jika kehadiran Pak Gubernur dalam pengajian Tastafi tersebut adalah inisiatif
pribadinya, maka itu menandakan tekad baiknya untuk merangkul para ulama. Dan
jika ia hadir atas ide dari "pembisik", maka pembisik itu telah
melakukan sesuatu yang tepat.
Setelah
itu, kita berharap Pak Gubernur akan semakin konsisten menjadikan petuah ulama
sebagai ulama. Konsistenlah pak, maka kami akan bersama Anda. Hanya
keberuntungan yang akan didapatkan oleh siapa saja yang mencintai ulama dan
mendengar nasehatnya. Tidak ada selain itu. Wallahu
a'lam bishshawab.