Yakinlah, Peradaban Kita Lebih Tinggi!

  Yakinlah, Peradaban Kita Lebih Tinggi! (Renungan Tahun Baru Masehi)   Tabloid Warta Kota, Tahun 2016   Oleh Teuku Zul...

 


Yakinlah, Peradaban Kita Lebih Tinggi!
(Renungan Tahun Baru Masehi)
 Tabloid Warta Kota, Tahun 2016
 
Oleh Teuku Zulkhairi

Islam itu tinggi dan tidak ada yang mengalahkan ketinggiannya.”
[HR. Ad-Daruquthni]

          Pro-kontra perayaan tahun baru Masehi oleh umat Islam yang terjadi saban tahun di tengah-tengah masyarakat Muslim sebenarnya adalah bagian dari perwujudan pertarungan antar peradaban, antara peradaban Islam yang tinggi dengan peradaban lain yang rendah. Dalam pertarungan ini, terdapat sebagian umat Islam masih silau dengan peradaban lain sehingga larut dalam perasaan rendah diri di hadapan peradaban lain, khususnya peradaban Barat.

          Sementara pada saat yang sama, sebagian umat Islam yang lain telah muncul kesadaran tinggi di jiwa mereka dan mengalir dalam setiap derap nadi dan nafas mereka bahwa peradaban Islam yang pernah terbenam dalam konstalasi peradaban dunia sejak era imperialisme Barat terhadap dunia Islam beberapa abad yang lalu kini sudah saatnya bangkit kembali di tangan generasi muda Islam yang mencintai agamanya.
         
          Kesadaran ini muncul berdasarkan fakta historis dan landasan Islam memiliki segala bukti yang membuktikan hal tersebut.

          Tercatat dalam sejarah bahwa Islam pernah memimpin dengan sangat gemilang peradaban dunia saat Islam menjadi mercusuar dalam lapangan ilmu dan peradaban di Andalusia. Sebelumnya Islam memimpin peradaban di era khilafah Abbasiyah dan Bani Umayiah. Bahkan, Islam pernah berabad-abad memimpin peradaban di era Turki Usmani yang luasnya meliputi Asia dan Eropa.

          Ketika Islam memimpin peradaban, modal Islam akan menjadi pegangan danrule model atau trend bagi masyarakat dunia. Kita masih bisa melihat rekaman diYoutube pakaian istri raja Austria yang bercadar. Kenapa bercadar? Karena saat itu peradaban dunia dipengaruhi oleh peradaban Islam. Nah saat ini, seberapa besar usaha kita untuk mengembalikan kejayaan masa lalu, sebesar itu pula peluang kembalinya peradaban kita. 
         
          “Maka mengapa mereka mencari agama yang lain selain agama Allah, padahal apa yang ada dilangit dan di bumi berserah diri kepada-Nya, (baik) dengan suka maupun terpaksa dan hanya kepada-Nya-lah mereka dikembalikan ?” [Ali ‘Imran: 83]

Tahun Baru Masehi, Bukan Peradaban Kita
          Sesungguhnya tahun baru masehi tidak memiliki dasar dari peradaban kita. Bahkan sejarah perayaan ini identik dengan kekufuran dan pengingkaran terhadap keesaaan Allah Swt, pencipta alam dan seisinya. Darimana asal perayaan tahun baru masehi ini? Syahdan, dahulu kala api dianggap sebagai "Tuhan" oleh kaum Majusi/Zaroaster.

          Mereka beribadah saat Matahari terbit, saat Matahari tegak di atas kepala dan saat matahari terbenam (Islam kemudian mengharamkan kita shalat sunat pada waktu-waktu ini krn akan menyerupai ibadah kaum Majusi). Selanjutnya, Kaum Pagan Romawi kuno juga menyembah matahari dan merayakan kelahiran dewa matahari ini pada 1 Januari dengan berbagai pesta pora (persis seperti sekarang). Hari mereka merayakan kelahiran dewa matahari ini ditetapkan dari Hari kelahiran dewa Janus (Januari).

          Waktu terus berjalan, para pendeta Kristen kemudian mengasimilasikan ajaran Kristen versi mereka ke dalam kepercayaan Pagan agar masyarakat pagan Romawi kuno saat itu bisa menerima Kristen.  Akhirnya, 1 Januari pun mereka perkenalkan juga sebagai tahun baru Masehi (Yesus).  Jadi, bisa dikatakan, Perayaan 1 Masehi atau 1 Januari ini adalah Mitos musyrik kaum Majusi dan Romawi kuno yang Diadopsi Gereja.

          Masa terus berlalu, kepercayaan ini pun kian mendunia. Terlebih lagi, saat Kaum Imperialis Barat menjajah dunia Islam pasca diruntuhkannya Kekhalifahan Islam Turki Usmani oleh Mustafa Kamal Attaturk. Di bawah penjajah kaum Kapitalis seperti Inggris, Belanda, Prancis, Italia dan sebagainya, peradaban Islam dalam masyarakat Muslim yang terjajah perlahan-lahan meredup. 
         
          Simbol-simbol Islam diganti dengan simbol baru yang diperkenalkan penjajah, seperti penanggalan Islam (Hijriah) yang digantikan dengan Penanggalan Masehi.

          Oleh sebab lamanya penjajahan yang dialami umat Islam di berbagai negara, tidak sedikit generasi mudanya yang tidak paham sejarah masa lalunya, sejarah gemilang peradaban Islam di panggung dunia. Apalagi, tidak sedikit Manuskrip Islam dibakar dan atau dicuri kaum penjajah, diangkut ke Belanda dan sebagainya agar umat Islam putus dengan sejarah kebesaran masa lalu pendahulunya.

Munculnya Kesadaran Sebagai Peradaban Besar
          Dewasa ini, masyarakat Muslim yang sadar kemudian bergerak. Seruan untuk kembali ke jalan Islam dalam berbaga tatanan kehidupan umat Islam terus bergema di seantaro dunia. Termasuk, seruan untuk kembali ke penanggalan Islam, Kalender Hijriah agar umat Islam lepas total dari tradisi musyrik kaum Pagan. Sebab, Rasulullah telah secara tegas melarang umat Islam dari menyerupai dengan kaum Kafir.

          Mungkin, masih ada umat Islam yang akan rayakan Tahun Baru Masehi, tentu saja saudaraku. Inilah tugas para da'i, juru dakwah dan aktivis Islam. Peluk mereka, sampaikan, "sudah saatnya segala tradisi kaum Musyrik ini kita tinggalkan". 

          Allah Swt berfirman, “Hai orang-orang yang beriman, masuklah kamu ke dalam Islam secara keseluruhannya. Dan janganlah kamu turut langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu musuh yang nyata bagimu,” (QS al-Baqarah: 208). Wallahu a'lam bishshawab.

 


Related

Peradaban 7362893115771836517

Posting Komentar Default Comments

emo-but-icon
:noprob:
:smile:
:shy:
:trope:
:sneered:
:happy:
:escort:
:rapt:
:love:
:heart:
:angry:
:hate:
:sad:
:sigh:
:disappointed:
:cry:
:fear:
:surprise:
:unbelieve:
:shit:
:like:
:dislike:
:clap:
:cuff:
:fist:
:ok:
:file:
:link:
:place:
:contact:

Terbaru

Pesan Buku Klik Gambar

AMP code

Gerakan Santri Aceh

Karya Tulis

Karya Tulis
Buku

Buku Syariat Islam Membangun Peradaban

Buku Syariat Islam Membangun Peradaban
Buku

Facebook 2

Populer Setiap Saat

Popular Minggu Ini

My Facebook

Comments

Anonymous:

salut, sangat membantu saya dlm khazanah wawasan ilmuan. analisa bagus. diharapkan bisa menjadi penyejuk di kala umat kehilangan panglima atau kebinggungan mengikuti panglima yg sebenarnya panglima.

radio 80 meter band:

bangsa tum adalah rusia kalau amerika bangsa yahudi

Sandria:

sewa mobil di balisewa mobil di bali

Anonymous:

ya, silahkan Anisa Diyah...

Anisa diyah:

subhanallah .. izin share ustadz :)

item