Habib Rizieq, “Pemimpin Baru Umat Islam”
Oleh Teuku Zulkhairi Rubrik Kupi Beungoh Serambi Indonesia Online, 7 Desember 2016 BEBERAPA tulisan mengupas posisi Dr Ha...
https://jalanpertengahan.blogspot.com/2016/12/habib-rizieq-pemimpin-baru-umat-islam.html
Oleh Teuku Zulkhairi
Rubrik Kupi Beungoh Serambi Indonesia Online, 7 Desember 2016
BEBERAPA tulisan mengupas posisi Dr Habib Rizieq Syihab
yang kini menjelma menjadi pemimpin politik Islam di Indonesia. Apalagi setelah
dengan tegas ia berani menyampaikan kebenaran Islam secraa tegas dan lugas di
depan Presiden dan elit lainnya dalam khutbah Jum'atnya di Monas pada aksi 212
yang lalu.
Di
akun Facebooknya, AS Hikam, pengamat politik yang juga mantan menteri di era
Gusdur mengatakan, “Gelar aksi demo yang diberi nama "Super Damai" di
kawasan Monas pada Jumat 2 Desember 2016 barangkali layak disebut sebagai
sebuah babak baru dalam konstelasi perpolitikan Indonesia pasca-reformasi.
Yaitu munculnya Habib Rizieq Syihab (HRS) sebagai representasi kekuatan Islam
politik yang fenomenal dan harus diperhitungkan secara serius oleh Pemerintah Presiden
Jokowi (PJ) dan masyarakat Indonesia serta pihak-pihak di luar negeri ini”.
Pengakuan
terhadap posisi Habib Rizieq sebagai pemimpin politik umat Islam saat ini tentu
sangat beralasan. Di Indonesia, tidak banyak tokoh agama yang berani membangun
gerakan Nahi Mungkar sebagaimana yang dilakukan Habib Rizieq dengan Front
Pembela Islam (FPI)nya.
Terlepas
bahwa FPI bukanlah
gerakan "malaikat" yang tidak punya cela, namun yang jelas Nahi
Mungkar adalah tuntutan Islam setelah Amar Makruf. Di Indonesia banyak yang
melakukan Amar Ma’ruf, namun sedikit yang concern pada Nahi Mungkar. Sebab,
pekerjaan ini memang penuh resiko karena akan berhadapan dengan jaringan mafia
hitam yang telah mengakar secara sistemik di negeri ini.
Dugaan
saya, diam-diam nurani umat Islam menyimpan rasa cinta dan rindu kepada Habib
Rizieq. Apalagi, publik jelas bisa membaca dengan baik reputasi jaringan yang
selalu menyerang beliau dan gerakan Nahi Mungkarnya yang penuh resiko itu.
Faktanya, seruan Habib Rizieq dan para ulama lain untuk Aksi Bela Islam
mendapatkan antusiasme besar dari umat Islam.
Puncaknya
adalah seruan aksi bela Islam 212 yang lalu yang disambut gegap gempita jutaan
umat Islam Indonesia. Sambutan luas umat Islam atas seruan untuk bela Islam
menandakan Habib Rizieq adalah tokoh yang memiliki reputasi baik di mata umat
Islam Indonesia.
Habib
Rizieq memang terkenal dengan fikiran beliau yang Tawasuth (moderat
Islam), tidak bablas ke kanan seperti segelintir komunitas yang hobi
membid'ahkan (seperti membid'ahkan demo), apalagi terjebak ke kiri seperti
segelintir pihak yang tidak jarang justru menunjukkan dukungannya kepada
aliran-aliran sesat dan kafir sehingga sangat membingungkan ummat.
Yang
paling membanggakan, dalam kasus dugaan penistaan agama oleh Gubernur DKI
Jakarta, Ahok, Habib Rizieq menunjukkan sikap sangat tegas. Intinya, Habib
Rizieq konsisten atas garis Islam.
Tapi
disisi lain, Habib Rizieq juga menghargai perbedaan keyakinan. Kita bisa
melihat beberapa foto beliau dengan orang-orang non muslim. Habib Rizieq
memiliki reputasi baik dalam agenda Wihdatul Ummah (persatuan ummat).
Ia
dekat dengan ulama tradisional, para Kyai di Jawa dan abu-abu di Aceh. Kita
bisa lihat foto-foto beliau dengan ulama-ulama tradisional di Aceh. Saat ke
Aceh, Habib Rizieq betul-betul dihargai sebagai Sang Ulama dan keturunannya
Rasulullah Saw.
Bukan
hanya itu, Habib Rizieq nampak juga tidak anti dengan gerakan Islam politik
yang berkiprah di gelanggang perpolitikan Indonesia saat ini.
Saya
belum pernah mendengar ceramah Habib Rizieq yang membenci gerakan Islam
politik, sebagaimana yang dilakukan sekelompok orang yang mengaku "kaum
salaf" yang sangat membenci Asy'ariyah-Maturidiyah (kalangan Islam
tradisional di Indonesia) dan kelompok Hizbi (Islam politik) yang hal ini bisa
kita simak dalam ceramah-ceramah dan buku mereka. Hal ini menandakan bahwa
Habib Rizieq adalah tokoh umat Islam yang mampu menjadi perekat ummat.
Di
saat kita gelisah dengan gerakan komunisme yang kembali marak akhir-akhir ini,
ternyata lagi-lagi Habib Rizieq telah memiliki sikap yang tegas, pandangan yang
jauh dan analisa yang sangat tajam. Dalam ceramahnya di Youtube, Habib Rizieq
mengupas tuntas ancaman komunisme yang dihadapi bangsa Indonesia.
Pendek
kata, Habib Rizieq betul-betul telah maju ke depan menjaga bangsa ini. Ia telah
siap menjadi martir. Saya membaca beberapa catatan sejarah tentang para Habib.
Ternyata, para Habib memang kaum pejuang.
Dalam
darahnya mengalir semangat juang para pendahulunya, sampai kepada Rasulullah
Saw, Sang tokoh Revolusioner sejati yang dengan izin Allah telah merubah
jazirah Arab yang tandus menjadi mercusuar bagi peradaban.
Di
Aceh dan kawasan nusantara lainnya, para Habib telah secara turun temurun
menjadi ulama dan pejuang. Mereka
memberikan pencerahan kepada umat, sekaligus menjadi pahlawan yang berada di
garda depan dalam melawan kaum kapitalis penjajah durjana yang menjajah bangsa
ini. Mereka melawan para kafir durjana dan lalu hidup dalam kemuliaan, atau
meninggal dengan memperoleh gelar sebagai Syuhada.
Nampaknya,
Habib Rizieq sedang menjalankan hal serupa. Setiap orang ada zamannya, dan
setiap masa ada tokoh(rijal)nya. Habib Rizieq adalah adalah tokoh ummat di
zaman ini. Jutaan ummat Islam kini menunggu setiap kalimat yang akan diucapkan
Habib Rizieq, bersama para ulama lainnya.
Kalimat-kalimatnya
sangat kuat karena sangat kontekstual dengan tantangan kekinian yang dihadapi
bangsa Indonesia. Semoga Allah Swt senantiasa menjagamu, para pejuang lainnya,
serta bangsa ini khususnya dari setiap kejahatan para mafia. [Teuku Zulkhairi, Mahasiswa Program
Doktoral UIN Ar-Raniry, Banda Aceh]
Link: http://aceh.tribunnews.com/2016/12/07/habib-rizieq-pemimpin-baru-umat-islam?page=2
foto: internet
foto: internet
sewa mobil di bali
BalasHapussewa mobil di bali