BELAJAR DARI SAYYIDAH MARYAM, PEREMPUAN TERBAIK DI DUNIA

PEREMPUAN TERBAIK DI DUNIA

Oleh Teuku Zulkhairi 

Sayyidah Maryam adalah satu dari empat perempuan suci terbaik di dunia. Selainnya adalah Asiah istri Fir'aun, Sayyidah Fathimah Az-Zahra dan Sayyidah Khadijah istri Rasulullah Saw. Begitulah keterangan yang antara lain dapat kita simak dalam Tafsir Ibnu Katsir.

Lebih dari 20 tahun lalu kisah Sayyidah Maryam telah difilmkan oleh sebuah perusahaan film Iran dengan judul "Maryam Muqaddasah, atau "Maryam yang Suci".

Cerita di film ini sejalan dengan keterangan dalam tafsir, meskipun tidak seluruhnya sesuai. Atau jg ada kisah yang tdk terdapat di tafsir. Tapi cerita utama Sayyidah Maryam sebagaimana dijelaskan dalam Alquran dapat ditampilkan secara baik dalam film ini.

Film yang menceritakan kisah Sayyidah Maryam ini betul-betul membuat kita menetaskan airmata.

Dan membaca kisah Sayyidah Maryam dalam tafsir akan mengantarkan kita untuk juga memahami kisah keluarga Imran (ayah Sayyidah Maryam), seperti istri Imran, Nabi Zakaria dan juga anaknya Nabi Yahya.

Pada intinya, kisah2 agung yang diabadikan dalam Alquran selalu menjelaskan tentang keyakinan mereka kepada Allah Swt, bahwa Allah Swt adalah sebaik-baik tempat berharap dan memohon, bahwa Allah lah yang mampu memberi sehingga semestinyalah kita memperbanyak berdo'a kepadaNya.

Kisah orang2 terbaik yang diabadikan dalam Alquran selalu disertai dg penjelasan bahwa mereka selalu berdo'a, beribadah dan berzikir kepada Allah Swt. Dan bahwa sepenuhnya hanya kpd Allah Swt lah segala tumpuan harapan mereka. Kepada Allah Swt lah mereka mengadu dan untuk kembali kpd Allah orientasi terbesar kehidupan mereka. Tidak ada yang lain.

Pemahaman atas kisah-kisah agung dalam Alquran itulah yang kemudian membentuk karakter mulia para sahabat Rasulullah Saw dan para penerus mereka sehingga di tangan mereka Islam pernah berjaya. 

Kisah-kisah itu yang disampaikan oleh Rasul paling mulia kpd mereka, yaitu Nabi Muhammad Saw betul-betul memberikan teladan bagi mereka, bahwa seperti itulah model kehidupan orang-orang terbaik di hadapan Allah Swt dalam sejarahnya.

Kembali kepada kisah Maryam dan juga ibunya. Ketika ingin memiliki seorang anak, maka istri Maryam bernazar kepada Allah Swt agar diberikan rizki seorang anak yang setelah itu anak ini akan ia nazarkan menjadi "muharrarah" atau pelayan Baitul Maqdis.

Ibunda Sayyidah Maryam selalu berdo'a kpd Allah Swt agar anaknya dapat dijauhi dari gangguan Syaitan sehingga Maryam ketika dilahirkn ia sama sekali tidak bisa disentuh oleh Syaitan, sebagaimana hal nya juga Nabi Isa yang dilahirkan oleh Sayyidah Maryam. 

Do'a dan keyakinan penuh kepada Allah Swt adalah bagian dari profil kisah2 org2 terbaik yang diceritakan dalam Alquran. 

Oleh sebab itu, jangan pernah bosan untuk berdo'a karena itu adalah kebiasaan org2 terbaik yang diabadikan dalam Alquran. Dan jangan pernah ragu bahwa Allah lah satu2nya yang mengatur seluruh kehidupan kita. 

KepadaNya lah tempat kita mengadu sebagaimana Sayyidah Maryam yang senantiasa mengadu kepadaNya dan tidak pernah ragu bahwa Allah Swt sebaik2 penolong bagi Hamba2Nya.