Kenapa Negara Terbaik Seperti Turki Justru Dimusuhi?

KENAPA NEGARA TERBAIK SEPERTI TURKI JUSTRU DIMUSUHI?

Oleh Teuku Zulkhairi

Ketika nurani kita diterpa kesedihan mendengar penderitaan Somalia, Turki telah melakukan pekerjaan kemanusiaan bertahun-tahun membangun negara itu.

Dan ketika saat ini kenesteapaan dan kelaparan kembali mendera Somalia, sebelum kita betul-betul paham bahwa kemanusiaan sedang terancam disana, Turki telah hadir lebih cepat melakukan aksi kemanusiaan, membantu masyarakat Somalia.

Hal yang sama juga telah dilakukan di berbagai negara lain. Palestina, Rohingya-Myanmar dan sebagainya.

Ketika konflik mendera negara tetangganya, Suriah, Turki menjadi negara yang paling menderita. Namun, Turki tetap mampu berdiri di atas garis kemanusiaan, membantu para pengungsi Suriah dalam jumlah yang fantastis, yang bahkan sama sekali tidak mampu dilakukan masyarakat internasional lainnya.

Turki merawat begitu banyak masyarakat Suriah yang lari dari perang, meskipun pada saat yang sama kekuatan hitam mafia jaringan dajjal internasional justru menuduh Turki telah membantu ISIS.

Pada saat yang sama, Turki menghadapi berbagai ujian pedih, dari luar dan dari dalam, mulai dari ganguang berdarah oleh FETO, percobaan pembunuhan terhadap Erdogan, ganguan stabilitas ekonomi via dolar, serangan-serangan teror ISIS dan seterusnya.

Dan kini, Turki kembali mengalami cobaan yang "berat".

Bukan saja harus berhadapan dengan jaringan kejahatan di medan laga Suriah dalam upaya Turki membangun kembali negara itu dari kehacuran - (seperti yang dilakukan Turki di Jarablus dan sedang akan dilakukan di Al Bab)- tapi juga semakin kompleks setelah Jerman dan Belanda berdiri pada posisi melawan agenda referendum konsitusi Turki bagi pendukung pilihan "Ya" bagi amandemen konsitusi.

Setelah di medan laga Suriah, Turki-FSA harus berhadapan dengan milisi komunis YPG, milisi syi'ah dibawah komando IRGC(Iran), ISIS, Rusia dan Amerika serta sekutunya, kini Jerman dan Belanda dengan nyata "melawan" Turki dimana kedua negara ini justru tidak ingin Turki lebih kuat jika referendum Turki memberikan kemenangan bagi pilihan "Ya" untuk amandemen konstitusi.

Eropa barangkali sulit keluar dari ingatan sejarah mereka dimana Ottaman (Turki Usmani) adalah pemimpin dan pemenang di masa lalu, sesuatu yang sangat tidak diinginkan kembali terulang di masa kini.

Ottoman adalah sebuah imperium yang Filantropis (penuh kasih sayang) di masa jayanya. Bantuannya untuk kemanusiaan melewati batas teritorial. Mereka membantu siapa saja yang terzalimi.

Dan Turki saat ini tidak diragukan lagi sedang melakukan hal yang sama seperti yang pernah dilakukan Ottoman. Turki baru di bawah Erdogan telah membantu begitu banyak orang-orang lemah yang didera kenestapaan oleh sebab keserakahan manusia.

Dan oleh sebab itu, tidak mengherankan bila Turki memiliki begitu banyak musuh. Negara terbaik adalah paling dimusuhi. Tapi, Allah Swt telah memberikan gambaran untuk kondisi seperti.

"Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.” (At-Taubah: 105).

Retorika Erdogan bahwa ia hanya butuh keridhaan Allah Swt adalah kekuatan utama bangsa ini. Dan itu sangat benar. Dan itulah alasan utama mengapa negeri ini dimusuhi.

Tapi, Allah menjanjikan, orang-orang yang membantu orang lain maka ia tidak akan disia-siakan. Balasan bagi kebaikan adalah kebaikan.

Turki tidak perlu takut dengan permusuhan yang dilancarkan musuhnya, Turki hanya perlu terus melakukan kebaikan dan membela orang-orang terzalimi. Do'a-do'a untuk Turki dari orang-orang terzalimi negara-negara jahat insya Allah akan menembus pintu-pintu langit sehingga Turki insya Allah akan tetap mampu menghadapi segala cobaan.