Oleh Teuku
Zulkhairi
Secara historis, gerakan santri dayah di Aceh tidak bisa dipisahkan
dari berbagai kisah tentang kebesaran Aceh di masa lalu. Santri Aceh telah
memberikan andil besar dalam berbagai proses konstruksi Aceh.
Dengan dayah yang mengayominya, para santri menjadi benteng
Aceh dari penetrasi penjajahan asing, baik penjajahan sosial budaya maupun penjajahan
secara militer. Santri juga memiliki andil besar dalam membangun nasionalisme
keAcehan dalam bingkai keislaman dalam
upaya mengusir para penjajah. Artinya, kekuatan santri Aceh dalam peta gerakan
di Aceh khususnya dan tanah air umumnya sangatlah diperhitungkan.
Pergulatan santri Aceh dewasa ini
Dewasa ini, meskipun potensi yang dimiliki oleh santri Aceh
selama ini dinilai banyak kalangan masih belum tereksplorasi dan termanfaatkan
dengan baik dalam membangun bangsa, dan meskipun keberadaan dayah cenderung
dianggap sebagai lembaga pendidikan nomor dua, namun kiprah dan pasrtisipasi
santri dayah Aceh dewasa ini terus mengalami perkembangan yang signifikan.
Kiprah mereka tidak kalah pentingnya dengan eksistensi para mahasiswa dan
kalangan perguruan tinggi lainnya. Seiring waktu, santri dayah terus melakukan
ekspansi ke berbagai tatanan kehidupan. Mereka tidak lagi hanya sekedar pembela
atau pejuang syari’at yang hanya berbicara di sarangnya saja, tapi juga telah
melakukan ekspansi ke berbagai institusi lainnya.
Umumnya, santri Aceh dewasa ini tidak lagi berkutat dalam
masalah-masalah fiqhiyah yang
bersifat furu’iyah. Berbagai persoalan penting telah menjadi kajian
intens mereka untuk turut serta menyelesaikannya. Banyak santri
dayah yang kini berkecimpung di luar kehidupannya, yaitu dalam gerakan-gerakan
sosial, budaya, ekonomi dan politik yang sebelumnya tabu bagi mereka. Banyak
santri dari dayah kini telah menjelma menjadi tokoh-tokoh penting dalam
dinamika perubahan di Aceh.
Ini yang membuktikan bahwa santri Aceh dengan
dayah-dayah sebagai lembaga pendidikan tradisional telah mampu memainkan peran
sentralnya dalam dinamika perubahan Aceh ke arah yang lebih baik. Bahkan,
kiprah dan peran santri dayah kini juga telah mampu menjangkau perguruan tinggi.
Jadi, jika ada yang mengatakan gerakan santri dayah masih stagnan, maka ini
tidak benar. Santri Aceh telah lama keluar dari sarangnya untuk menyongsong
perubahan Aceh dengan cara-cara yang spektakuler.
Munculnya ormas-ormas santri
Salah satu buktinya nyata wujud
partisipasi santri Aceh dalam menyongsong perubahan di Aceh dewasa ini adalah
munculnya berbagai ormas santri yang berbasis dayah. Salah satu organisasi
santri terbesar di Aceh saat ini adalah Rabithah Thaliban Aceh (RTA). Munculnya
RTA yang diinisiasi oleh Tu Bulqaini dan kawan-kawan beliau dari dayah, pasca
kelahiranya telah melakukan ragam partisipasi dalam upaya pembangunan Aceh.
Baik di era perjuangan Aceh menunut hak-nya dari pemerintah pusat, hingga
dewasa ini dengan melakukan berbagai aksi sosial kemasyarakatan. Bahkan, RTA
telah ‘menelurkan’ tokoh-tokoh Aceh yang saat ini yang memegang peranan penting
dalam dinamika perubahan di Aceh.
Selain misalnya Tgk.H.Faisal Ali, yang
merupakan pimpinan RTA kedua pasca Tu Bulqaini, dimana saat ini beliau bisa
dianggap telah menjadi salah satu tokoh penting Aceh, kita juga mengenal
sosok-sosok lainnya seperti Tgk.Akmal Abzal yang menjadi anggota KIP yang
dikenal secara luas di Aceh, Tgk Asqalani di Panwaslu Aceh, dan sebagainya. Di
balik itu, peran serta kader-kader RTA lainnya sesungguhnya terletak pada aksi
sosial mereka yang selama ini di luar ekspos media. Partisipasi mereka dalam
upaya mendidik umat sesungguhnya merupakan kerja besar walaupun cenderung
dianggap kecil.
Selain RTA yang bisa dikatakan sebagai
organisasi induk, para santri Aceh juga mendirikan banyak Ormas lainnya yang
fokus ke berbagai aspek perubahan. Misalnya, Ikatan Penulis Santri Aceh(IPSA)
yang bergerak di bidang penulisan. Rabithah Muta’allimin Pidie (RAMPI) di Pidie
yang juga aktif terjun ke masyarakat, baik dengan begitu juga organisasi alumni dayah lainnya
yang tersebar di hampir setiap kabupaten dan kecamatan di Aceh.
Ekspansi santri dayah ke Perguruan Tinggi
Transformasi paling
heroik santri dayah dewasa ini adalah
ekspansi mereka ke berbagai perguruan tinggi. Saat ini santri-santri
Aceh sudah banyak yang bergelar sarjana, master dan bahkan doktor. Contoh nyata
yang bisa terlihat nyata adalah lahirnya Perguruan Tinggi Islam STAI
Al-Aziziyah Samalanga yang ditopang oleh para santri. Kampus ini kini semakin
menjadi lembaga pendidikan favorit. Setiap tahun para pelamar dikhabarkan
semakin ‘membludak’. Para pengajar di kampus ini adalah para santri yang telah
memiliki standar keilmuan dan gelar akademik yang bisa dibanggakan.
Ekspansi santri dayah ke dunia politik
Ekspansi santri dayah ke dunia politik, meskipun masih
menjadi perdebatan di sebagian kalangan dayah sendiri, namun demikian juga
memberi efek positif. Bagaimanapun, santri Aceh yang terlibat dalam partai
politik bisa belajar banyak tentang dunia politik. Adanya kelemahan-kelemahan
dan kekurangan mereka dalam membaca arus dan dinamika politik akan semakin
mengajarkan mereka bahwa politik adalah kerja paling menantang dimana mereka
seharusnya tidak boleh menjadi pecundang. Dinamika dalam dunia politik akan
semakin menyadarkan mereka bahwa pekerjaan di bidang politik sesungguhnya
menuntut mereka untuk mengkaji secara serius berdasarkan perspektif Islam. Pada
akhirnya, paradigma gerakan menuju perubahan mereka akan semakin lengkap. Dunia
politik, bagaimana merupakan sebuah lading amal yang paling menantang mengingat
minimnya para elit politik yang selama betul-betul berhasil dalam menjalankan
etika politik Islam.
Dengan berkecimpungnya mereka dalam dunia politik, minimal
mereka semakin sadar bahwa politik itu bukan sesuatu yang harus ditakuti dan
lari darinya, tapi sesuatu yang harus ditaklukkan untuk kepentingan agama.
Bahkan, saat ini salah seorang pimpinan dayah di Bireuen, Tgk.H.M.Yusuf A.Wahab
sedang menyusun buku: “Integrasi Moral Islam dalam Politik” yang mana gagasan
ini tentu saja muncul atas keprihatinan beliau tentang wajah ideal politik
dalam pandangan Islam yang harus diaplikasikan oleh seorang politisi muslim.
Ini tentu-tentu perkembangan yang luar biasa.
Dengan berbagai realitas ini, peran santri dayah hari ini
tidak bisa dipandang lagi dengan sebelah mata. Peran dan partisipasi ini
merupakan implementasi dari spiritualitas, intelektualitas dan moralitas yang
dimiliki oleh kaum santri yang sedang menuju fase kebangkitan luar biasa. Insya
Allah. Wallahu a’lam bishshawab.
http://aceh.tribunnews.com/2012/10/18/kebangkitan-santri-aceh