Mendo'akan Erdogan di Akhir Ramadhan
Oleh Teuku Zulkhairi Hari-hari terakhir Ramadhan, kita do'akan semoga Receb Tayeb Erdogan kembali terpilih menjadi pemimpin T...
https://jalanpertengahan.blogspot.com/2018/06/mendoakan-erdogan-di-akhir-ramadhan.html
Oleh
Teuku Zulkhairi
Hari-hari terakhir Ramadhan, kita do'akan semoga Receb
Tayeb Erdogan kembali terpilih menjadi pemimpin Turki dalam pilpres yg akan
berlangsung 24 Juni mendatang. Dalam Pilpres ini, saingan terdekat Erdogan adalah
Muharrem Ince, Capres dari partai sekuler (CHP). Merupakan partai warisan
Mustafa Kemal Attaturk, yang kita kenal dalam sejarah sebagai sosok yang pernah
men-sekulerkan Turki habis-habisan.
Kenapa kita perlu mendo'akan Erdogan?
Pertama, geo politik kawasan yang mengharuskan Turki
memiliki pemimpin yg kuat, pro orang-orang lemah serta memiliki narasi
mewujudkan kebangkitan Islam. Jika Erdogan kembali menjadi Presiden Turki, maka
dia akan meneruskan cita-cita bangsanya menjadi Turki baru (Yeni Turki).
Saat ini, Turki menampung dan merawat lebih dari tiga
juta pengungsi Suriah. Turki dibawah kepemimpinan Erdogan, lewat berbagai
NGOnya juga sangat aktif membantu orang-orang yang terzalimi di seluruh dunia.
Namun, pada saat bersamaan, musuh Turki sedang berdiri
di kiri kanan dan depan belakang. Bahkan juga di tengah-tengah mereka sendiri.
Mereka siap menghadang laju kebangkitan Turki, sebagai
imperium Islam yang pernah memiliki kekuasaan yang meliputi Asia, Eropa hingga
Afrika.
Musuh Turki terbesar tentu saja adalah Amerika Serikat
dan anak emasnya, Israel. Berbagai upaya kudeta melalui pion-pionnya telah
mereka lakukan untuk menghadang Turki dibawah kepemimpinan Erdogan. Tujuannya
adalah untuk melemahkan Turki, sebagai salah satu negeri muslim yang sedang
bangkit.
Amerika dan Israel juga mensuplai senjata untuk
gerilyawan komunis Kurdi. Tujuannya untuk memunculkan disintegrasi Turki
sehingga Turki akan sangat-sangat disibukkan dengan perang saudara. Itulah
maunya mereka.
Dan sejauh ini, Erdogan sangat fokus berjuang
mempertahankan integritas teritorial Turki. Di lapangan, dalam melawan plot
kejahatan yang ingin membagi-bagi wilayah Turki, Erdogan juga menghadapi
milisi-milisi dukungan negara-negara Eropa di perbatasannya.
Kedua, saingan Erdogan dalam Pilpres Turki adalah
kandidat dari Partai Sekuler CHP, seperti dijelaskan di awal. Kita ingat
bagaimana kejamnya kaum sekuler terhadap umat Islam.
Saat CHP berkuasa, kaum muslimah dilarang berjelbab di
depan publik. Pelajaran agama dihilangkan di lembaga pendidikan. Kekuatan
sekuler juga sukses menjadikan Turki sebagai negara sakit sehingga mendapatkan
julukan "the sick man in eropa".
Bandingkan dengan kondisi Turki dibawah kepemimpinan
Partai Islamis AKParti. Dengan geliat pendidikan, ekonomi dan kebangkitan
militernya, Turki kian disegani di Eropa. Erdogan sukses menempatkan posisi
Turki sebagai pemain penting di kawasan.
Era gelap ini baru mulai sirna saat cahaya baru
muncul. Dibawah kepemimpinan Erdogan dengan AKPartinya, Turki mulai merasakan
kebebasan, termasuk dalam menjalankan keyakinan agamanya.
Jadi, tentu kita tidak mau Turki kembali ke orde
lamanya yang kelam saat diatur pemimpin sekuler-kiri.
Ketiga, narasi Erdogan di pentas dunia saat ini cukup
jelas mewakili aspirasi umat Islam. Di forum dunia, Erdogan misalnya
mengkritisi PBB yang kebijakan-kebijakannya sangat ditentukan oleh lima negara
pemegang hak veto yang tidak ada negeri muslim di dalamnya.
Suatu hari Erdogan mengatakan, "dunia lebih luas
ketimbang hanya diatur oleh lima negara itu". Erdogan paham, tidak adanya perwakilan negara muslim
dalam lima negara pemegang hak veto telah menyebabkan negeri-negeri muslim
diperlakukan dengan sangat zalim. Dengan Erdogan yang jika kembali menjadi Presiden
Turki, kita berharap narasi ini akan terus bergulir.
Kita juga ingat keberanian Erdogan menunjuk jarinya ke
muka Shimon Peres, sesuatu yang belum pernah kita lihat berani ditunjukkan
pemimpin dunia lainnya. Sekian dulu. Kita do'akan Erdogan dan AKPartinya
menang. Amiin ya Allah
Penulis bukan pengamat politik. Hanya mencintai
negeri-negeri muslim.
Link: http://aceh.tribunnews.com/2018/06/15/mendoakan-erdogan-di-akhir-ramadhan-dan-awal-syawal